Monday 22 December 2014

Satu Tiket ke Surga "Cintailah Ibumu"

Ini ceritanya mau nge'review buku "Satu Tiket ke Surga"... terlebih ini hari Ibu... ya.. Hari MAMA :)

Di jaman-jaman seperti ini perkembangan buku bacaan sangat pesat, seiring bertambahnya minat baca masyarakat modern. Selain itu, membaca juga merupakan jendela dunia yang dapat membuka cakrawala pengetahuan kita semua. Berbagai macam pembaca terpuaskan dengan naskah dari berbagai macam aliran penulis. Genre dari buku-buku tersebut diantaranya adalah ilmu pengetahuan, hiburan,
Buku yang terkesan religius dan  sepertinya sedang "hits" buku bertemakan relijius. Banyak buku  di pasaran yang bertemakan relijius dengan kandungan yang cenderung menceramahi.  Tetapi, buku yang satu ini nampaknya berbeda dan semakin dibaca semakin membuat tertarik. Karena isi dalam bacaan tersebut merupakan kenyataan atau realita yang sering terjadi di sekitar kita. Buku ini berjudul "Satu Tiket ke Surga" dengan pengaran Zabrina A. Bakar. Karena kebetulan ini tanggal 22 Desember, mari mengulas poin atau bagian isi pertama dibuku yang pasti akan menambah rasa sayang dan cinta kita terhadap seseorang yang tak henti-hentinya menyayangi kita, ya IBU....
So...Check This Out!!! 

Cintailah Ibumu
Siapa sih yang paling kamu sayang dan cintai di dunia? Pastilah semua orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Tapi bagiku adalah keluargaku, terkhusus kedua orang tua dan terutama seseorang yang telah mengandung + 9bulan 10 hari, yaitu MAMA-ku. Nobody can change her position...ohh my mom.. :*

Seiiring berjalannya waktu, di era modern dengan pengembangan sosial media yang begitu pesat ini, begitu banyak orang yang sering kali mengutarakan pendapat atau hal yang ditelan mentah-mentah.
Ibu adalah seseorang yang selalu dan selalu ada untuk kita.
Pernahkah kamu terjatuh? Ibu selalu membantumu berdiri dan bangkit kembali
Pernahkah kamu merasa bodoh? Ibu selalu memberimu semangat
Pernahkah kamu merasa merasa jelek? Ibu selalu mengatakan kamu rupawan
Ibu merupakan sosok yang kasih sayangnya tak pernah luntur dimakan waktu dan usia.
Tapi, Ibu akan selalu mengingatkan kita untuk TIDAK/ JANGAN dalam melakukan hal-hal yang salah. Ibu mempunyai cara menasehati dengan caranya masing-masing. Ibu tak pernah mengharapkan balasan bagi kita. Namun, apakah dengan keinginan tersebut membuat kita berpangku tangan, tak berusaha yang lain? Ibu, orang tua sejatinya tetap mengharapkan anaknya berbakti kepadanya.

Pada halaman pertama buku  "Satu Tiket ke Surga" dengan isi "Cintailah Ibumu" terdapat ungkapan berikut.
~Seorang wanita laksana bunga yang indah dan harum di dalam bejana. Maka hiduplah dia dengan lembut, jangan mengasarinya~ Peribahasa Arab
Ibu sudah menjadi wanita yang luar biasa sejak awal mengandung kita. Beliau harus menjaga pola makan, kesehatan, dan aktivitas yang tetap terjaga.  Seperti kata Sophia Loren yaitu "Seorang Ibu selalu berpikir dua kali, sekali untuk dirinya dan sekali untuk anaknya".

Ibu adalah seorang wanita yang diangkat kedudukannya paling tinggi dalam hidup oleh Allah SWT. Menjadi Ibu adalah sesuatu yang diimpikan sebagian besar wanita, namun tidak semua dari kita mendapat kehormatan itu. Kedudukan yang terhormat ini ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw saat beliau menasihati seorang sahabat agar memperlakukan sang Ibu dengan baik. Berikut kisahnya di dalam hadist.
Mu'wiyah Ibn Jahimah (ra) menuturkan bahwa dia pernah menemui Nabi (saw) dan berkata "Wahai Rasulullah! Aku berniat pergi berjihad. Aku datang menemuimu untuk meminta nasihatmu." Nabi bertanya kepadanya,"Apakah Ibumu masih hidup?" "Ya,"jawab Jahimah. Kemudian, Nabi berkata,"Teguhlah berbakti kepadanya karena Surga terletak di bawah telapak kakinya."
An-nasa'i
Sekarang ini, banyak orang yang mengatasamakan "jihad" untuk menghalalkan dan membenarkan segala perilaku yang menurutnya benar atau bahkan tindakan anarkis sekalipun. Akhir-akhir ini kita sering  ngelihat berita-berita di tv yang banyak tindakan-tindakan anarkis dan tak berperikemanusiaan. Mereka berfikiran bahwa yang tidak sejalan dengannya harus dibasmi dan mereka mengatasnamakan "jihad". So, kalau niatnya jihad.. merawat orang tua yang telah membesarkan kita juga jihad lho...

Surga! MasyaAllah......
Allah memberikan status yang begitu mulia kepada perempuan-perempuan yang menjadi Ibu. 
So, apakah kita sudah memahami makna dari hadist di atas? Mampukah kita untuk sekedar mulai memahami dan menghargai kemuliaan dan tingginya status ibu kita?

Nabi Muhammad saw juga membahas cara kita menghormati dan mendampingi Ibu.
Abu Hurairah (ra) berkata: "Seorang laki-laki menemui Rasulullah (saw) dan berkata,'Ya Rasulullah, siapakah di antara keluargaku yang paling berhak kudampingi?'
Nabi berkata,'Ibumu.' Laki-laki itu bertanya,'Lalu siapa?'
Nabi berkta,'Ibumu.' Laki-laki itu bertanya lagi,'Kemudian siapa?' Beliau berkata,'Ibumu.' Laki-laki itu bertaya kembali,'Setelah itu siapa?' Nabi menjawab,'Ayahmu.'
Hadis tersebut menunjukkan bahwa Ibu  sangat penting bagi kita jika ingin masuk Surga. Ibu juga harus menjadi fokus utama kita dibandingkan manusia lain.
Jujur saya juga mungkin belum menjadi anak yang berbakti. Tetapi tentu kita tidak dilarang kan untuk saling berbagi? Berbagi untuk saling mengingatkan bagaimana berbuat baik kepada orang tua, terutama kepada Ibu. Sebagai pengingat dan pembelajaran kita, ayok mengingat lagi ayat-ayat Al-Qur'an berikut.
Tuhanmu telah memutuskan agar kamu jangan menyembah yang selain Dia, dan agar kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang dari keduanya, atau keduanya, mencapai usia lanjut selagi dalam pemeliharaanmu, janganlah katakan kepada mereka, "Ah!", dan janganlah bentak mereka, tapi berkatalah dengan kata-kata hormat. Rendahkan hati terhadap keduanya karena kasih, dan katakanlah,'Tuhanku! Kasihilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku semasa kecil.' ~Al-Isra' 17:23-24~  
Di dalam buku tersebut terdapat kisah saat seorang Ibu yang hanya bisa terbaring ditempat tidur, anaknya tetap merawatnya dengan kasih sayang. Sering juga melihat kisah-kisah di sekitar kita. Hal tersebut membuat terharu dan terbesit di hati nurani "Apakah aku bisa melakukan hal tersebut"? Namun, mari kita berdoa semoga selalu menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Tentu saja Ibu menjadi golden tiket kita ke surga. Karena adalah salah seorang pemegang tiket dan menyimpan salah satu tiket kita untuk masuk surga.
Semoga kita dapat selalu membahagiakan kedua orang tua kita, terutama Ibu kita..

Untuk lebih jelas dan lengkapnya, yuk mari baca buku "Satu Tiket ke Surga" :)... Berikut bagian-bagian dari isi buku novel "Satu Tiket ke Surga".
Bijaklah Memilih Jalan Hidup
Bangunlah Pagi-Pagi
Hadapi Tantangan dengan Antusias
Bidik dan Perjuangkan
Binalah Hubungan
Berteguhhatilah
Asah Kemahiran Komunikasimu
Ucapkan dan Laksanakan
Cermatlah dalam Berkata
Kelola Waktumu
Siagalah Menyambut Kesempatan dalam Hidup
Alang Berjawab, Tepuk Berbalas
Setengah Penuh atau Setengah Kosong
Jadilah Sabar Prinsipmu
Gigihlah
Dahulukan Kita
Berserahlah Kepada Tuhanmu
Temukan Kecintaanmu

No comments: