Friday 14 November 2014

Surat Balasan Untuk Anne

Anne, kamu lagi apa? Google telah menyampaikan suratmu pada Stefani.

Anne, entahlah yang kau maksud Stefani ini atau bukan. Aku tak tau. Tapi, Stef merasa pernah hadir di acara lukisan dan pahatan yang pernah kau tuliskan. Maaf, kalo Stef hanya kepedean. 
Anne, Stef membaca surat itu saat sedang di kantor. Stef sedih, An. Stef mau nangis, tapi ga boleh. Stef, nanti diketawain tiba-tiba nangis. Hehe (Padahal juga sering, An) 

Anne, kamu terlalu berlebihan. Stefani bukan siapa-siapa. Stefani hanya seorang manusia yang "kebetulan" bertemu dengan "Anne" dan terjalinlah sebuah pertemanan. Terimakasih Anne telah menganggap Stef  sebagai seorang sahabat. Terimakasih untuk persahabatan ini Anne. :)

Anne, maafkan  Stef. Jikalau selama ini, hanya sedikit cerita yang kau bisa dengar dari Stef. Stef tak tau mau bercerita apa. Kau juga sudah tau kan kurang lebihnya diriku. Malah banyak kurangnya kan yaa.

Anne, kamu jangan terlalu berlebihan memuji Stef. Stef takut kalau Anne memuji terlalu berlebihan. Stef takut pujianmu itu akan menjatuhkan Stef suatu saat nanti. Maksud dari menjatuhkan ini, mungkin Anne akan berbalik arah. Ya, Anne akan membenciku. Jadi, tolong Anne anggap Stef manusia biasa yang pasti punya banyak kekurangan. Atau mungkin, Anne hanya menutup-nutupi kekurangan Stef dengan pujianmu?

Anne, apa yang harus kau iri kan dengan Stef? Stef hanya begini begini saja. Banyak orang yang menyukai Stef? Kau bohong! Atau memang Anne tak tau? Stef yang manusia biasa pasti banyak juga yang tidak suka. Baik dari perilaku, sikap, tutur kata, atau bahkan pemikiran Stef, pasti juga ada tau bahkan banyak yang tidak suka. Anne, mereka yang bilang menyukai atau memuji juga belum tentu yang mereka rasakan juga sama yang mereka ucapkan.

Anne, kau tahu? Kalau boleh Stef bercerita. Stef bukan siapa-siapa. Lebih banyak yang mengenalmu daripada Stef. Banyak yang kagum padamu daripada Stef. Kau banyak teman. Kau terkenal An, Semua orang membutuhkanmu, An. Kau juga telah mengetahui banyak hal.  Kau hebat, An. Terus, apa yang harus kau irikan dari Stef, An?

Anne, entah kau jujur atau tidak, tentang isi surat kau tempo lalu. Lagi dan lagi Stef bilang kau terlalu berlebihan. Pemikiranmu sajak yang melebih-lebihkan aku. Padahal Anne yang sering membantuku, memperlihatkan bahwa aku "ada", kau yang mengajakku kesana kemari, agar aku terlihat "ada". An, kau juga banyak membantuku. Banyak sekali, hingga Stef tidak bisa mengurainya satu persatu. Terlalu Banyak. Maaf aku yang tak bisa membalasnya. 

Maaf ya An, jikalau Stef juga kesal. Tak terlepas juga mungkin sering membuatmu kesal. Manusia juga memiliki batasan dan kondisi yang naik turun. Mungkin disaat kamu tak terkontrol. Pertama-tamanya, Stef masih mencoba menahannya. Tetapi, ketika Anne berulang kali seperti itu, Stef boleh kesal kan? Mungkin saat-saat lalu, kadang Stef memilih diam dan tak peduli. Stef hanya ingin mengembalikan mood dan keadaan lebih baik. Maaf. Mungkin hal tersebut terjadi, karna ada "hal" yang Anne ungkapkan dan aku kurang "sependapat" dan pernah kau malah terkesan menyalahkanku. Stef kecewa, An. Maaf.. Kau tau kan, kalau di saat kamu kurang enak hati dan pikiran, kau tak bisa disanggah dengan perkataan yang bertolak belakang dengan pemikiranmu, An. Maaf

An, terimakasih ya untuk semuanya. Jangan pernah kau berfikiran atau bahkan mengatakan "Aku mudah mencari teman, tetapi sulit merawat pertemanan itu". Oke, Stef percaya kamu mudah mengenal dan mempunyai teman baru. Aku percaya hal itu. Tetapi, tidak lantas membuatmu melupakan teman  lawasmu, An. Aku kecewa membaca dan mendengar itu. Ayo, bersama kita menjalin persahabatan yang kekal. Persahabatan yang dapat kita ceritakan ke anak-cucu kita.
Hai, Anne.. Kamu sekarang telah memiliki kekasih hati. Selamat. Tapi, jangan pernah kau menyakiti hati seoranganak manusia ya, An. Dan juga, jangan pernah lupakan teman lawasmu ya.

Anne, Allah telah membuat rencana terindah-Nya. Tak perlu kita menyangsikannya. Kita pasti mendapatkan yang terbaik. Jadi, jangan pernah kita menyalahkan-Nya atas jalan kehidupan yang telah diberikan ke kita. Anne, setiap orang memiliki jalan masing-masing. Belum tentu apa  yang terlihat diluar adalah apa yang terjadi didalamnya. Yang tahu tentang kehidupan orang adalah orang itu sendiri. Sedih dan Senang. Mudah dan Gampang. Semuanya itu sepaket. Tak perlu kita terlalu "iri" berlebihan. Maaf, jika aku terkesan sering menggurui. Aku tak bermaksud mengguruimu. Mari bersyukur.

Stay in touch and keep this friendship.

Terimakasih, An. Sekian surat balasan sederhana yang tak berarti apa-apa ini.


ttd.

Steffani.

No comments: