Friday 30 October 2009

Kuliah Alam Logika Himpunan

Desa Segorogunung yang terletak di Kabupaten Karanganyar di lereng Gunung Lawu merupakan lokasi yang sangat strategis karena merupakan daerah dataran tinggi yang cocok untuk sayuran dan buah – buahan. Desa Segorogunung memiliki tanah yang subur, persediaan air yang melimpah, serta lingkungan yang mendukung untuk bercocok tanam. Selain itu desa Segorogunung terletak di daerah dataran tinggi sehingga suhu udara di daerah tersebut sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman holtikultura. Disinilah kami mahasiswa Fakultas MIPA jurusan matematika dan jurusan ilmu computer Universitas Sebelas Maret berkunjung untuk mengadakan survey mengenai kehidupan masyarakat di Desa Segorogunung. Meskipun didukung dengan berbagai aspek tersebut, Desa Segorogunung belum maksimal dalam pengelolaan lahan pertanian. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masayarakat Desa Segorogunung dalam pengelolaan lahan pertanian dengan baik. Mayoritas mereka masih menggunakan sistem bercocok tanam yang diwariskan secara turun temurun dari pendahulu mereka. Mereka tidak memiliki inovasi yang baru tentang pertanian misalnya jika ada sebagian orang yang menanam salah satu jenis tanaman, maka yang lain secara serentak ikut menanam tanaman itu juga. Karena hal itulah maka masyarakat desa Segorogunung belum mendapatkan pendapatan yang maksimal. Mayoritas penduduk di Desa Segorogunung bermata pencaharian sebagai petani. Secara otomatis penghasilan penduduk diperoleh dari sektor pertanian. Kebanyakan hasil poertanaian yang dihasilkan adalah berupa sayuran. Akan tetapi masyarakat Desa Segorogunung belum mampu menggunakan lahan secara optimal karena kemampuan mereka bercocok tanam didapat secara turun temurun. Kehidupan mereka mungkin cukup menyenangkan bagi mereka. Namun, kami sebagai mahasiswa yang terus berpikir maju kedepan sangat teriris-iris hati ini melihat kenyataan tersebut. Dimana hasil panen disana dipanen hanya untuk dijual seharga Rp. 250-1000,00/kg saja pada tanaman wortel. Padahal pada keadaan yang sebenarnya dipasar-pasar perkotaan pada khususnya, penjualan wortel Rp.3000,00/kg. Apakah semua ini akan selalu dibudidayakan Turun temurun sampai cucu cicit mereka???Jangan sampai. Karena Kita sebagai mahasiswa yang akan selalu mencerdaskan kehidupan bangsa kedepannya harus selalu berfikir realistis tentang kehidupan yang ada didepan kita ini. Marilah kita berikan sumber pengetahuan baru mengenai apa dan bagaimana kita semua dapat memanfaatkan kekayaan alam di Desa Segorogunung Kabupaten Karanganyar ini agar dapat meningkatkan koalitas hasil panennya dan tentu saja dapat meningkatkan perekonomian yang ada.