Saturday 21 May 2011

Mangkunegaran Performing Art


Kota Solo hari ini jumat 20 Mei 2011 dan sabtu 21 Mei 2011 mengadakan acara kembali mengenai Penampilan Kesenian yang dinamakan Makunegaran Performing Art. Mangkunegaran Performing Art yang dilakanakan malam kemarin sangatlah  meriah.  Tepatnya kemarin malam jumat, 20 mei 2011. Banyak sekali  antusiasme dari masyarakat kota Solo pada umumnya. Namun apabila bagi  masyarakat kota Solo yang belum sempat menyaksikan Mangkunegaran Art  Performing dapat menyaksikan sabtu 21 mei 211, karena acara ini akan  dilaksanakan selama 2 hari. Memang tak heran kemarin sangatlah banyak  antusiasme dari  masyarakat kota Solo, karena memang penampilan  permorming art kemarin sangatlah memukau masayarakat kota Solo pada  umumnya. Selain ada perform dari penari-penari yang menarikan berbagai  macam tarian, terdapat pula stand-stand makanan khas kraton Pura  Mangkunegaran. Terdapat pula pemandangan dari Pura Mangkunegran yang  sangat tradisional.


mangkunegaran-performing-art-2011

Mangkunegaran Performing Art dimulai pukul 07.38 kurang lebihnya.  Pertama-tama acara ini dibuka oleh pembawa acara dengan membacakan susunan acara dari awal sampai akhir. Acara pertama yaitu kita semua para pengunjung Mangkunegaran Performing Art menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sehingga diharapkan semua pengunjung berdiri dn mennyanyikan lagu kebesaran Indonesia Raya. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemukulan keprak yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan  Wakil Walikota.


Inilah acara intinya yaitu tentunya Performing Art. Arti dari Performing Art itu sendiri penampilan kesenian. Ya untuk penampilan kesenian jumat malam kemarin adalah  tarian. Sajian tarian untuk malam ini ada 4. Empat tarian tersebut yaitu Tarian Gambyong, tarian Serimpi , tarian Wireng, dan tarian Bregodo Parenganom.

Untuk sajian pertama yaitu tarian Gambyong. Tarian Gambyong merupakan tarian  penyambutan tamu. Namun dengan berkembangan zaman menjadi tarian hiburan. Dan untuk segi berpakaiannya dahulu selalu memakai kemben. Namun sekarang dapat menggunakan baju rompi dan tidak perlu menggunakan konde dengan warna pakaian yang didominasi wrna kuning dan hijau.  Tarian Gambyong diciptakan oleh Gusti Haryo dan tarian ini berkembang saat zaman Sri Hamengkubuwono VII . Tarian ini ditarikan oleh 7 penari. Akhirnya 7 penari nan ayu-ayu tersebut pun telah tampil dari sudut kiri pendopo Pura Mangkunegaran. Tarian Gambyong pun mulai menghipnotis seluruh penonton yang hadir. Keluwesan dan  keanggunan dari ketujuh penari tersebut sangatlah bagus.  Sekitar 10 menitan tarian Gambyong tersebut berakhir. Berikut gambar dari  tarian Gambyong

serimpi-pandelori

GAMBYONG


Untuk sajian kedua yaitu Tarian Serimpi Pandelori. Tarian ini menceritakan tentang peperangan Situpelangi putri dari suatu kerajaan dengan naik burung Garuda. Situpelangi ternyata mencari suaminya yang dari kerajaan Parahangke. Sedangkan anak dari kerajaan Paranhangke ingin menolong, walaupun ditentang kakaknya. Ketika Situpelngi bertemu dengan kusumo dan melakukan peperangan.  Karena gag ada yang  yang terkalahkan. Akhirnya mereka menyetujui untuk menjdikan suami bersama. Tarian Serimpi Pandelori  ini ditarikan oleh 4 penari dari langenprojo Pura Mangkunegaran. Dengan kostum rompi biru tua. Berikut gambar dari tarian Serimpi Panggeloni


serimpi-pandelori




serimpi-pandelori


Untuk sajian ketiga yaitu Tarian Wireng Narayana Kalakresno atau dapat pula disebut  Wireng Wandra Kresna. Tarian ini menceritakan tentang Narayana yang melamar dewi rukmini. Dan dengan syarat Narayana harus jadi raja. Akhirnya Parayana mendapat sarannya dari guru nya yaitu begawan. Saran dari Begawan yaitu melawan raja Kalakresna.  Parayana diberi senjata khusus untuk perang  melawan Raja Kalakresna. Hingga akhirnya Narayana menang melawan raja kalakresna. Akhirnya Narayana menang dari melawan Raja Kalakresna. Dan Dewi Rukmini pun menerima lamaran dari Narayana. Tarian ini diciptkan oleh Gusti Haryo Wirasito Kusumo.  Tarian ini ditampilkan oleh 2 penari pria yang menyimbulan Narayana dan Raja Kalakresna. Sajian tarian ini pada awalnya tampil Narayana, kemudian Palakresna tampil. Berikut ditampilkan gambar dari Tarian Wireng Warayana Kalakresnno.


wireng-narayana-kalakresna




Untuk sajian keempat yaitu tarian Bregada Parenganom. Tarian ini menceritakan tentang pasukan wanita yang mengenakan busana kuning dan ijo. Prajurit wanita tersebut saling membantu dan menolong, saling memberi dan menerima, dan saling melengkapi dalam sebuah keterbatasan. Dalam tatanan kehidupannya yang baik dengan sebuah spirit yang bebas. Tarian ini diproduksi dr Akademi Seni Mangkunegaran. Penampilannya saat ini akan ditampilkan oleh 7 penari dan 2 pria.  Tarian ini sangatlah memukau sekalian. Dengan diawali gending dari gamelan yang langsung membalikkan penonton yang semula akan pulang. Karena memang kondisi saat itu ssudh cukup larut malam. Namun yang semula akan pulang, berbalik kembali untuk menonton kembali. Setelah dengan alunan gendingnya yang cukup keras dan keluar penari yang pertama dengan kesan ebagai dalang membawa layar dan sambil menembang jawa. Kemudian disusul 7 penari wanita yang menyimbolkan sebagai prajurit wanita. Setelah cukup setengah tarian penari pria yang kedua tampil. Berikut ditampilkan gambar tentang tarian Bregada Parenganom.

bregodo-parenganom




Dengan berakhirnya Tarian Bregada Parenganom ini, berarti berakhir pula acara malam hari ini. Tarian ini merupakan penutup dari acara Mangkunegaran Performing Art yang dilaksanakan jumat 21 mei 2011. Sehingga kurang lebihnya acara ini berakhir pukul 22.00 WIB.  Acara ini berjalan cukup lancar dan memukau. Ada satu yang sangat disayangkan dengan tingkah laku para penonton yang mengambil gambar. Namun semua itu tidak mengurangi serunya acara ini. Dengan berakhirnya acara performing art malam jumat kemarin sangatlah dapat memberi kesan tersendiri unutk para penonton. Banyak dari penonton yang tidak langsung pulang. Banyak penonton yang berfoto sejenak untuk kenang- kenangan pula.

Untuk yang belum sempattt ataupun gag minatt,, ayo saksikan Mangkunegaran Performing Art di Pura Mangkunegaran...Gag bakal nyeselll dijaminnnnn puasss


Siapa Lagi Yang Akan Melestarikan Kebudayaan Kita Kalau Bukan Kita Sendiri







No comments: