Ya..lembaran baru..halaman baru..part of my life..my new part of my life..Setelah perjuangan yang sangat menyenangkan, membahagiakan, dan tak ketinggalan dengan deretan air mata yang mengiringi perjalanan tersebut, membuat lembaran baru ini terbuka.Ya..terimakasih untuk segala kesempatan yang telah diberikan-Nya saat itu (0712013) saat ini dan hari esok.. Alhamdulillah :)
Ya.. lembaran baru ini dimulai (181113) dan sekarang 7 bulan (18062014)
Semoga lembaran baru ini dapatmemberikan banyak ilmu dan pengalaman dari dunia baru ini, dari segala perjalanan sampai detik ini.
Ya..editor dan penulis. Kedua hal tersebut memiliki aktivitas yang berbeda, namun saling melengkapi. Satu hal yang sama dari hal tersebut yaitu berhubungan dengan tulisan.
Ya..semua yang dapat dibaca adalah "tulisan", melalui tulisan segalanya dapat tersurat, walaupun tanpa melalui tulisan segala hal dapat tersirat.
Ya..menulis "mungkin" sesuatu yang menyenangkan, karena melalui tulisan kita dapat menuangkan segala sesuatu yang mungkin sulit untuk dikatakan, sulit untuk diungkapkan, segala sesuatu yang selama ini terpendam. Walaupun "mungkin" tulisan pasti memiliki celah tersendiri untuk dikomentari yang setiap pribadi memiliki penilaiannya masing-masing.
Tentulah banyak ilmu yang diperoleh dari lingkungan, teman dan dunia baru ini. Segala lembaran-lembaran baru ini menjadi pengalaman yang tak terkira. Dari cara menulis yang baik, mendapat ilmu baru terkait proses pembelajaran, dan yang tak ketinggalan bagaimana cara menghargai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tentulah banyak suka dan duka yang dirasakan selama di lingkungan baru ini. Suka dan duka merupakan hal yang sangat manusiawi, jadi janganlah terlalu bahagia saat berbahagia, begitu juga jangan terlalu sedih saat bersedih. Karena mungkin diluar sana banyak yang lebih tidak menyukai kebahagian kita (atau sedang memiliki harapan seperti apa yang kita peroleh). Sebaliknya, saat bersedih janganlah terlalu larut, karna diluar sana pastilah banyak yang memiliki masalah atau sedih melebihi apa yang kita rasakan. Seperti halnya, banyak yang terlalu mengekspresikan apa yang mereka rasakan seiring berkembangnya sosial media. Semoga kita lebih bisa menghargai satu sama lain.
Banyak orang yang menceritakan kebahagiannya atau kebohongan tentang hal yang "bahagia", sehingga membuat orang lain merasa iri (mungkin tujuannya) dan tak mensyukuri apa yang mereka miliki. Karena melihat orang lain yang "terlihat" begitu bahagia dan beruntungnya. Tetapi banyak pula orang diluar sana mungkin berkata tentang kebosanan, meratapi nasib, menginginkan nasib orang lain, menggerutu yang berlebihan. Bersyukur dengan apa yang diperoleh dan ada disekitar kita merupakan hal yang dapat membuat kita merasa "selalu" lebih beruntung dari orang lain. Pernahkah kita melihat orang lain diluar sana, ya "mungkin" menurut kita "beruntung", padahal segalanya yang terlihat oleh mata manusia hanyalah tipuan belaka. Kalau kata orang jawa semua itu hanyalah "sawang sinawang". Sebagai manusia wajarlah apabila terkadang merasa kurang beruntung dibandingkan yang lain. Namun, tetaplah menjadi pribadi yang bersyukur dengan apa yang kita miliki sampai sekarang. Walau tak dipungkiri sebagai manusia biasa, seonggok daging ini juga pastilah pernah mengeluh dan meratapi apa yang terjadi dan terjadi [lagi] dan bahkan sangat lelah dengan apa yang teralami. Namun, sekuat tenaga mari kita tegap berdiri dan bangkit dalam kesigapan jiwa dan raga, bahwa Allah SWT membersamai kita. Karena dalam setiap masalah pasti ada penyelesaiannya, hingga akhirnya kita sendiri yang menuai kebahagiaan lagi dan lagi. Yakinlah bahwa the best plan dari Allah menanti diujung perjalanan ini. Semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Amiien :)
Ya..menulis "mungkin" sesuatu yang menyenangkan, karena melalui tulisan kita dapat menuangkan segala sesuatu yang mungkin sulit untuk dikatakan, sulit untuk diungkapkan, segala sesuatu yang selama ini terpendam. Walaupun "mungkin" tulisan pasti memiliki celah tersendiri untuk dikomentari yang setiap pribadi memiliki penilaiannya masing-masing.
Tentulah banyak ilmu yang diperoleh dari lingkungan, teman dan dunia baru ini. Segala lembaran-lembaran baru ini menjadi pengalaman yang tak terkira. Dari cara menulis yang baik, mendapat ilmu baru terkait proses pembelajaran, dan yang tak ketinggalan bagaimana cara menghargai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tentulah banyak suka dan duka yang dirasakan selama di lingkungan baru ini. Suka dan duka merupakan hal yang sangat manusiawi, jadi janganlah terlalu bahagia saat berbahagia, begitu juga jangan terlalu sedih saat bersedih. Karena mungkin diluar sana banyak yang lebih tidak menyukai kebahagian kita (atau sedang memiliki harapan seperti apa yang kita peroleh). Sebaliknya, saat bersedih janganlah terlalu larut, karna diluar sana pastilah banyak yang memiliki masalah atau sedih melebihi apa yang kita rasakan. Seperti halnya, banyak yang terlalu mengekspresikan apa yang mereka rasakan seiring berkembangnya sosial media. Semoga kita lebih bisa menghargai satu sama lain.
Banyak orang yang menceritakan kebahagiannya atau kebohongan tentang hal yang "bahagia", sehingga membuat orang lain merasa iri (mungkin tujuannya) dan tak mensyukuri apa yang mereka miliki. Karena melihat orang lain yang "terlihat" begitu bahagia dan beruntungnya. Tetapi banyak pula orang diluar sana mungkin berkata tentang kebosanan, meratapi nasib, menginginkan nasib orang lain, menggerutu yang berlebihan. Bersyukur dengan apa yang diperoleh dan ada disekitar kita merupakan hal yang dapat membuat kita merasa "selalu" lebih beruntung dari orang lain. Pernahkah kita melihat orang lain diluar sana, ya "mungkin" menurut kita "beruntung", padahal segalanya yang terlihat oleh mata manusia hanyalah tipuan belaka. Kalau kata orang jawa semua itu hanyalah "sawang sinawang". Sebagai manusia wajarlah apabila terkadang merasa kurang beruntung dibandingkan yang lain. Namun, tetaplah menjadi pribadi yang bersyukur dengan apa yang kita miliki sampai sekarang. Walau tak dipungkiri sebagai manusia biasa, seonggok daging ini juga pastilah pernah mengeluh dan meratapi apa yang terjadi dan terjadi [lagi] dan bahkan sangat lelah dengan apa yang teralami. Namun, sekuat tenaga mari kita tegap berdiri dan bangkit dalam kesigapan jiwa dan raga, bahwa Allah SWT membersamai kita. Karena dalam setiap masalah pasti ada penyelesaiannya, hingga akhirnya kita sendiri yang menuai kebahagiaan lagi dan lagi. Yakinlah bahwa the best plan dari Allah menanti diujung perjalanan ini. Semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Amiien :)
1 comment:
amiinn :)
Post a Comment