Showing posts with label Family. Show all posts
Showing posts with label Family. Show all posts

Sunday, 2 August 2015

Bersama BNI Segalanya Terasa Mudah

Kalender bulan Mei (sumber)
Tanggal merah yang berturut-turut rasanya tak rela jika dibiarkan begitu saja. Bulan mei tahun 2015 rasanya berlalu begitu cepat. Awal bulan mei berencana pergi ke salah satu daerah di Kalimantan yang kebetulan saudara ada yang punya hajat. Daerah tersebut adalah Kota Berau. Siapa yang pernah dengar kota Berau? Jika pernah, pasti mengetahui keberadaan Kepulauan Derawan juga bukan? Ya, Kepulauan Derawan adalah surganya para wisatawan pecinta keindahan bawah laut. Rasanya tak cukup jika sudah jauh-jauh ke Berau tak mampir ke Derawan. Tapi, apa daya ijin cuti dari kantor juga belum diperoleh. Kebentulan kesana saya menemani simbah, karena kakak baru pulang dari Jepang dan  mereka harus stay di Solo. Seperti halnya anak rantau yang pulang kampung pasti ingin pergi dan kuliner kesana kemari untuk memanjakan lidah. Selain itu, label Halal yang dengan mudah dicari di Indonesia, tetapi sangat sulit di Jepang. Sama-sama makanan fastfood yang franchise nya di seluruh dunia akan berbeda di negeri sendiri dan negeri orang lain. Oleh karena itu, ketika pulang ke Indonesia adalah saatnya memanjakan lidah. Selain memanjakan lidah di tempat-tempat makan, kami sekeluarga juga berpergian dari Karanganyar, Jogja, KulonProgo, dan  Kebumen. Kebetulan salah satu teman kakak ada yang menikah di Kebumen, sekalian jalan-jalan dan silahturahmi :). Untuk mempermudah proses transaksi dan mengurangi penarikan uang tunai, tentu saja menggunakan kartu debit BNI yang dapat digunakan dimana saja. Untung saja ada BNI karena terkadang pengeluaran tak terduga sering terjadi. Banyak mesin ATM yang tersebar dimana-mana apabila kehabisan uang tunai, namun apabila kurang menyukai pengambilan uang tunai, kartu debit BNI juga dapat digunakan untuk membayar proses transaksi dimana pun asal rekening tabungan masih terisi (Hehehe).



Negeri di atas awan
Karena ijin cuti belum ditangan, tiket pesawat ke Berau juga belum dibeli. Hingga H-beberapa hari ijin cuti sudah didapat, tanpa berpikir panjang saya langsung booking tiket pesawat melalui salah satu aplikasi pemesanan tiket pesawat. Hari H sudah semakin mendekati, jadi pembayaran menggunakan kartu kredit BNI. Sekarang eranya serba mudah karenadengan beberapa klik saja kita sudah mendapatkan 2 tiket pesawat pulang pergi semua berkat BNI. Sayangnya, dengan ijin cuti dua hari tidak bisa untuk liburan ke Derawan. Selain itu, saya juga harus bertanggung jawab menemani simbah. Padahal sampai berulang-ulang kali saudara-saudara bilang ayo katanya ke Derawan tapi malah pulang, besok kesini sendiri berani kan. BERANI DONG.  Yasudah, jika ada sumur diladang boleh "saya" menumpang mandi, jika ada umur panjang boleh saya main lagi ke Berau terus ke Derawan ya. Emm..siapa tahu saya menang BlogComp presented by BNI terus hadiahnya bisa buat main ke Derawan :D. Amiin :)

Selama penerbangan dari Berau ke Balikpapan, ada pemandangan bagus banget. Ada lautan yang warnanya berbeda, sehinga todak bercampur. Tertulis pada Al-Qur'an. Selat Gibraltar yaitu pertemuan air laut dan air tawar. Tetapi, ini di wilayah Indonesia. Pikir saya mata ini yang salah. Apabila diambil melalui kamera biasa juga pasti tak terlihat. Ternyata, penumpang depanku juga berbicara dengan suaminya, "itu lautannya ada dua warna ya?". Subhanallah..... Sayang tidak bisa mengabadikan. Hasil pengambilan gambarnya pasti tidak sesuai dengan yang dilihat. Mungkin perbedaan warna tersebut disebabkan oleh sinar matahari beserta keadaan di dalam perairan tersebut.

Berikutnya, ditengah-tengah bulan Mei ada tanggal merah dan saya beserta teman yang paling rempong berencana mau ke Karimun Jawa. Tentu saja dengan bantuan Agen Travel Wisata yang akan membantu segala kegiatan berjalan lancar di TKP. Kita memilih menyeberang dari Jepara dan setidaknya bisa main di beberapa destinasi wisatanya. Tapi, ada masalah dengan penginapan di Jepara. Masalahnya kita belum mendapat penginapan di Jepara. Lagi-Lagi BNI membantu kami. Terimakasih BNI. Hanya dengan beberapa klik sudah berhasil reservasi Hotel Elim Jepara.

Jepara merupakan kabupaten yang terkenal dengan RA.Kartini. Sesampainya di sana kita berencana memanfaatkan waktu untuk berkeliling di Jepara, karena jadwal penyeberangan kapal adalah esok hari. Namun, manusia hanya bisa berencana dan Tuhan yang menentukan. Sesampainya di kamar hotel setelah mengistirahatkan badan yang menempuh perjalanan 6-7 jam dari Solo-Jepara, karena kita naik travel. Saya mengecek notifikasi di HP dan ternyata terdapat pemberitahuan. Penyeberangan ke pulau KarimunJawa di CANCEL, karena diperkirakan ombak tinggi. Jadi mau diapakan lagi. Mungkin ini rencana-Nya, karena sebenarnya saya sakit dan bener-bener ngedrop. Namun, tidak enak hati jika mau membatalkannya. Akhirnya, kita putuskan esok hari pulang. Tetapi, sebelumnya harus berkeliling kota Jepara. Kami mengunjungi destinasi sebagai berikut.
  • Museum Kartini : Sepi, bahkan tidak ada pengunjung. Di sana terdapat berbagai peninggalan dan segala hal yang berhubungan dengan Raden Ajeng Kartini. Terdapat beberapa asal muasal dari Pulau Karimunjawa.
  • Pantai Bandengan : Suasana yang sangat rame. Saat itu sore hari. Pantai Bandengan terkenal dengan sunset nya. Sebagian dari mereka mungkin kecewa karena penyeberangan ke Karimun Jawa di cancel.
  • Pantai Kartini : Masih sepi. Pagi hari. Tentu saja dengan suasana di Pelabuhan Kartini yang digunakan untuk menyeberang ke Pulau Karimun Jawa sepi juga. Beberapa turis alias bule terlihat pergi meninggalkan pelabuhan.
  • Pulau Panjang : Sepi, karena masih pagi. Kita menyeberang dari pantai Kartini. Untuk mencapai pulau Panjang dapat juga melalui pantai Bandengan. Berhubung kemarin sudah ke pantai Bandengan, jadinya kita melalui pantai Kartini.
Pantai Kartini dan Pulau Panjang sekarang sudah jauh lebih baik dari segi penataan dan pelayanan. Dulu saya pernah kesana saat masih SMP. Namun, masih seperti pantai pesisir yang dibiarkan begitu saja tanpa ada perhatian khusus dari pemerintah daerah setempat. Untuk mencapai pulau Panjang saja harus menaiki perahu nelayan yang tidak terjamin safety nya. Sekarang semuanya menjadi LEBIH BAIK dan TERATUR. Kita pun juga harus begitu. :D
Jepara On No Schedule

Perjalanan dan kisahku seminggu ini sangat dipermudah dengan kehadiran BNI. Banyak mesin ATM dimana-mana. Jika tak ingin mengambil uang tunai, penggunaan kartu debit dimanapun memudahkan transaksi. Thankyou BNI. Terimakasih BNI.



Kartu ATM, BNI Secure, Bukti Transaksi  Internet Banking, dan Bukti Transaksi Pembayaran.

Internet Banking dapat memudahkan memantau transaksi rekening dan transfer uang ke rekening lain pastinya. Alat bantu yang seperti remote tersebut merupakan BNI secure. Si kecil jingga sangat membantu untuk proses tansfer uang tanpa pergi keluar.  Dari tiket pesawat, kereta api, dan hotel sangat  mudah diselesaikan dengan sekali klik. Bagaimana bagi penjual online? Tentu saja sangat amat teramat terbantu. Saya juga membuka toko online kecil-kecilan. Untuk mempermudahkan proses transaksi dapat menggunakan internet banking. Anda ingin membuktikannya? Silahkan order disini dan selesaikan dengan rekening BNI anda. Semua pasti selesai dengan aman dan terpercaya.   Terimakasih BNI. Selamat atas hasil karyamu dengan sepenuh hati ke-69 ini. Semakin berjaya dan meningkat pelayananmu dengan sepenuh hati BNI-ku.



Tulisan ini diikutsetakan dalam Lomba Blogging dengan Tema: 69 Tahun BNI, Berprestasi dan Berbagi untuk Negeri

Sunday, 7 June 2015

Hati Malaikat

Lama tak bersua di dunia blog jingga ini. Hari minggu. Berawal ingin membeli makan dan ternyata di sore itu masih ada yang menjual degan. Kebetulan sejak tadi pengen beli air degan buat buang sial *eh. Hehe. Buat diminum dan semoga tambah sehat semuanya.  Dan, kebetulan lagi tempat tersebut sekarang juga berjualan bakso bakar. Makanan atau jajanan yang lagi ngehitz sekarang di kalangan anak muda.  Sekalian deh minta tolong si ibu penjual buat bakarin beberapa tusuk.
Beliau membuka warung degan dan bakso bakar di samping rumahnya yang menghadap jalan (agak) besar, jl. MH. Thamrin. Sepanjang menanti dan menunggu, perhatianku pada raut wajah ibu yang penuh dengan pikiran. Pastinya,  semua orang hidup pasti punya masalah sendiri-sendiri. Apalagi untuk seorang ibu. Kau tahu pasti. Kita dilahirkan dari rahimnya, rahim seorang wanita berhati malaikat. Tak ada seorang ibu pun yang tak menyayangi anaknya. Walaupun setiap ibu memiliki cara yang berbeda menyayangi anaknya. Karna, mungkin sebagian anak sering berkata atau berfikiran ibunya tak sayang pada dirinya. Yakinlah, bahwa ibumu sebenarnya sayang, tapi beliau memiliki cara masing-masing.  Di balik penat dan kerasnya hidup mereka jalani tanpa pernah mungkin kau tau apa yang sebenarnya terjadi. Ibumu kuat dan tegar bahkan tegas di depanmu. Tapi, di dalam hati kecilnya kaulah yang tersayang, tercinta,  dan tak kan ada yang bisa menggantikanmu. Jadi, apakah masih berfikiran ibumu tak sayang padamu?

Saturday, 4 April 2015

04-04-2015

Siang, itu ia hanya memandangi hape nya dan tanpa sengaja menemukan artikel yang berjudulkan Shalat Gerhana Bulan. Ya, sejujurnya baru sekali ia mendengarkannya. Dibukalah link artikel tersebut. Isinya terkait shalat sunnah yang dilakukan saat gerhana bulan. Sholat gerhana bulan dilakukan secara berjamaah yang berjumlah dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua ruku' dan dua sujud. Ia sempat berfikir,"dua ruku' ?" Ia belum pernah melaksanakan shalat yang satu rakaat terdapat dua ruku'. Dilanjutkannya, ia membaca artikel tersebut dengan saksama. Shalat tersebut dilakukan berjamaah di masjid. Surat yang dibaca setelah ruku' pertama lebih panjang. Lagi dan lagi ia bergumam,"haruskah dilakukan di masjid? Sedangkan ia biasa shalat di rumah". Kecewa. Mungkin ia tak dapat melaksanakan shalat gerhana bulan. 
Detik berganti detik, menit berganti menit, jam berganti jam. Sore datang. Ia dan orang tersayangnya pergi makan. Makan siang merangkap makan malam. Sudah kenyang mereka pulang tepat saat adzan maghrib berkumandang. Sesampainya di rumah, kunci tak ada, dan ternyata tertinggal. Singkat cerita, mereka langsung shalat ke masjid dekat rumahnya. Shalat maghrib. Usai shalat maghrib, ternyata sang imam mengajak shalat gerhana bulan berjamaah. Alhamdulillah. Ia senang keinginannya shalat sunna gerhana bulan secara berjamaah tercapai. Semua bagian dalam kehidupan ini pasti memiliki hikmah dan ceritanya masing-masing. 

Saturday, 28 February 2015

Terimakasih

Jatah hidupku sudah kugunakan 23 tahun. 
Terimakasih
Terimakasih atas kesempatan yang diberikan oleh-Nya. Terimakasih senyuman hangat dan segala kasih sayang yang tak pernah luntur dari kecil hingga besarku kini, semangat jiwaku. Terimakasih atas perhatian dan deruan keceriaan yang kalian tawarkan . Terimakasih Terimakasih untuk semuanya...
Maaf
Maafkan aku..
Maafkan aku yang banyak salah dalam bertutur kata dan bertindak. Baik dari hati, pikiran, dan perilaku. 
Mohon selalu bimbingan dan kasih sayang kalian ya..thanks for everything people around me who loved and care with me. I LOVE YOU. I wish can beatify people around me with a useful remaining life.